Minggu, 28 Februari 2016

Dia yang (selalu) aku rindukan

Hai, kamu. Ya, kamu yang berbaju hitam dan bercelana jeans biru. Aku rindu. Kamu apa kabar?
Hai, kamu. Ya, kamu yang riang dan selalu menyebarkan tawa dan canda. Aku ingin bertemu. Kamu ada waktu sebentar?
Hai, kamu. Ya, kamu yang selalu menyejukkan hatiku. Aku jatuh cinta padamu. Apakah kau juga?
Hai, kamu. Ya, kamu yang senantiasa merangkulku disaat aku terjatuh. Aku ingin memelukmu. Tidak keberatan kan?

Aku rindu kamu. Kamu yang selalu ada di sampingku apapun yang terjadi. Kamu selalu memelukku disaat aku memangis dan butuh akan sandaran.
Aku ingin bertemu. Ingin sekali menjalani rutinitas kita setiap minggu. Tawa itu, canda itu, pelukan hangatmu, dan kecupan di kening yang akan selalu aku rindukan.
Aku jatuh cinta. Jatuh cinta kepada seseorang yang bahkan aku tak kira akan jatuh cinta padanya. Kepada seseorang yang bahkan sempat aku pikir aku takkan pernah memilikinya. Kepada seseorang yang selalu membuatku spesial.

Masih ingatkah kamu disaat kita pertama kali bertemu? Senyumanmu yang khas itu menghampiri diriku yang sudah menunggumu. Obrolan konyol nan jenaka mewarnai pertemuan pertama kita.
Masih ingatkah kamu disaat kita pertama kali menginjakkan kaki di mall itu? Rangkulanmu di pinggangku agak sedikit mengejutkanku. Tapi aku senang. Aku merasa nyaman.
Masih ingatkah kamu disaat kamu pertama kalinya menggenggam tanganku disaat kita sedang berjalan menyusuri koridor mall itu? Hatiku jumpalitan tak karuan. Aku senang. Aku bahagia sekali. Ingin aku abadikan dalam sebuah foto dan tiba-tiba kamu memergokiku sedang melakukan itu. Kamu tau? Aku malu sekali. Luar biasa malu sampai tak sengaja menggigit lengan atasmu. Maaf ya, aku tau itu pasti sakit.
Masih ingatkah kamu disaat pertama kalinya kamu mengenalkanku sebagai kekasihmu kepada sahabat-sahabatmu? Disaat yang sama, pertama kalinya pula kita terkena tilang polisi karena kamu tidak memiliki SIM. Aku senang sekali saat itu. Bahagia saat kamu dengan bangga mengenalkanku kepada sahabat-sahabatmu sembari berkata bahwa aku milikmu.
Masih ingatkah kamu disaat kita nonton film untuk pertama kalinya? Ya, disitu aku merasa bersalah sekali karena datang terlambat dan membuat moodmu turun. Maaf ya, aku belum isi bensin :(
Masih ingatkah kamu semua itu? Karena aku masih ingat sekali, sayang. Semua memori yang telah kita lalui selalu aku ingat dan ingin sekali aku tuangkan dalam bentuk tulisan. Mungkin mereka boleh menganggapku berlebihan saat jatuh cinta, tapi, percayalah. Orang yang sedang jatuh cinta selalu merasa semuanya masuk akal kan? Orang yang sedang jatuh cinta selalu merasa bahwa dunia ini hanya milik dirinya dan orang yang dicintainya. Jika mereka tidak merasakan hal itu, mereka tidak sedang benar-benar jatuh cinta.

Aku sering sekali memandangmu diam-diam. Memandangmu sembari menggumam di hatiku sendiri, "Bagaimana bisa ini semua bisa tejadi? Bagaimana bisa aku mencintaimu saat ini sedangkan beberapa bulan lalu kamu masih hanya sebatas teman chat? Bagaimana bisa aku menyayanginmu hingga aku tak ingin menyakitimu? Bagaimana bisa aku mengasihimu hingga ingin mendekapmu erat di pelukanku?

Tuhan, tolong jaga semua orang yang kukasihi, termasuk pria ini. Aku ingin sekali dia bahagia baik denganku atau tidak. Aku ingin sekali melihat dia senantiasa menyunggingkan senyum khas yang aku sukai itu. Aku ingin sekali memandangnya sembari tersenyum dan berkata bahwa aku mencintainya. Aku rindu sekali menghabiskan waktu dengannya.

Tuhan, tolong jaga dia untukku. Tolong hapus laranya dikala ia sedang terjatuh. Tolong berikan lah dia kebahagiaan yang pantas ia dapatkan. Terima kasih, Tuhan karena Engkau telah mempertemukanku dengannya. Tak pernah aku sesalkan setiap waktuku bersamanya karena aku tau bahwa ini adalah salah satu dari skenario indahmu. Terima kasih, Tuhan untuk sebuah kebetulan yang indah ini.

0 komentar:

Posting Komentar