Rabu, 24 September 2014

Sie sind anders.

hanya dengan melihat pria ini, kenangan dengannya terputar kembali. sisa-sisa senyuman manis itu masih kurasakan beserta dengan pahit getirnya.
hanya dengan mendengarkan pria ini tertawa dan berbicara saja, intonasi nada dan lengkingan tawanya yang khas, seperti sebuah rekaman kaset yang terus bermain di kepalaku.
hanya dengan menatap pria ini, wajahnya kembali muncul dan kembali berhadapan denganku yang masih sangat lemah ini.
hanya dengan melirik pria ini dari kejauhan saja, aku tau............ia berbeda dengannya.
tapi mengapa? mengapa setiap elemen dalam tubuhnya terpatri dengan jelas di wajah pria ini?
mengapa setiap melodi yang terdengar dari pita suaranya, seolah menarikku kembali dan ingin sekali mengatakkan bahwa aku rindu padanya?
aku ingin terus berada di dekat pria ini. ingin terus berbagi cerita dengannya. tak peduli siang dan malam. tak peduli siapa dan apa yang ia bicarakan, aku ingin terus mendengar melodi suaranya. aku ingin terus merekam tawanya yang menggema di ruangan kecil ini.
mungkin aku hanya terobsesi dengannya, mungkin aku hanya merindukkan sosoknya yang hilang dari pria ini dan sedang berpegang teguh pada sesuatu hal yang bisa kita analogikan sebagai barang imitasi yang hampir mirip dengan originalnya. but still, I love it.
entah sampai kapan aku terus meyakini bahwa ini fana. bahwa sesuatu hal yang memiliki 99,99% kemiripan pun tetap memiliki perbedaan yang sangat jelas pada akhirnya. tak adil memang jikalau pria ini tau bahwa alasan terkuat mengapa aku ingin dekat dengannya hanya karena ia merupakan cerminan dari seseorang di masa lalu. aku tak tau sampai kapan aku terus ingin berada didekatnya hanya karena merindukan sosoknya yang hilang. tetapi, tak dapat kupungkiri bahwa aku merindukan setiap hal dari dirinya yang ku sukai dan aku menemukan itu dari pria ini.

Pria yang mungkin hanya akan menganggapku sebagai adik kecilnya...

:)

aku masih ingat pertemuan pertama di kafetaria itu. sejenak, aku masih tak menyadari -atau mungkin terlalu acuh?- bahwa kamu akan menjadi sesuatu yg tidak biasa dalam mengisi hari-hariku. sapaan dan uluran tanganmu yg masih menjadi hal biasa bagiku, kini ingin aku rasakan kembali. aku mendengarkan hal-hal detail dari setiap kalimat yang kamu ucapkan padaku. gesture tubuhmu, tatapan matamu saat mendengarkanku, masih sangat aku ingat.
sering tak sengaja aku melihatmu berjalan di koridor itu dengan menundukkan kepala. entah apa yang sedang kamu pikirkan. sering tak sengaja aku melihatmu berbicara dengan mereka, dan aku pun ingin dianggap ada saat itu. aku ingin kamu menyadari bahwa aku juga berada disitu.
sering aku berharap kamu menghampiriku saat melihat dan mengajakku berbincang. kemudian aku pun tersadar, itu takkan pernah terjadi. sering aku berharap kamu akan menatapku dari kejauhan sama seperti diriku yang selalu melihatmu pergi. kemudian aku pun tersadar, menungguku saja kamu pun takkan sudi.
ah, siapa lah aku ini yang terus berharap menjadi elemen yang penting bagi hidup seseorang. aku hanyalah seorang Nisa yang sedang berjuang bangkit kembali dari sisa-sisa kehancuran hidupnya...