Senin, 20 Oktober 2014

Halo, kamu.

Halo, kamu yang berbaju batik. Seneng deh rasanya kita ketemu lagi kemarin. Entahlah, aku terus membiarkan hatiku memilin-milin pita kebahagiaan semu yang semuanya berpusat kepadamu.
Halo, kamu yang berbaju batik. Aku deg-degan saat tau kamu akan datang. Lebih tepatnya, saat kita hanya berbeda lantai di gedung itu. Aku ngga tau harus gimana. Bodoh memang, tiba-tiba menjadi hiperaktif dan tidak bisa mengendalikan pikiran ini.
Halo, kamu yang berbaju batik. Aku seneng banget waktu ngeliat kamu ketawa. Ikut bahagia aja rasanya ngeliat kamu ketawa kayak gtu kemarin.
Halo, kamu yang berbaju batik. Aku sebenernya kagum sama kamu waktu pertama kali ketemu di gedung itu. Makin kesini kok rasanya makin aneh ya. Aneh karena aku ngerasa lama-lama aku suka sama kamu.
Halo, kamu yang berbaju batik. Jujur, aku sedih juga waktu aku sadar kalo aku bukan siapa-siapa dibanding dengan kamu yang menurutku hebat. Aku cuma perempuan biasa, tak memiliki banyak prestasi, belum menemukan bakat yang aku miliki, hanya hidup dengan life schedule yang biasa saja jika dibandingin sama kamu yang memiliki prestasi luar biasa dimataku, memiliki ruang lingkup kehidupan yang lebih luas dan memiliki segudang keahlian yang patut diacungi jempol.
Halo, kamu yang berbaju batik. Membayangkan diriku bersama dirimu saja aku ngga berani. Aku takut, bayangan ini akan terus menetap dipikiranku hingga akhirnya aku gatau mana yang nyata dan yang fana.
Halo, kamu yang berbaju batik. Mungkin kamu ngga akan pernah tau kalo aku banyak menceritakan tentang kamu di blogku ini. Yah, karena sampai kapanpun kamu ngga akan pernah melirikku kan? Hehe. Ngga apa-apa, aku tau kok.
Halo, kamu yang berbaju batik. Aku harap kamu bisa meluangkan waktumu untuk mengunjungi gedung itu ya. Apapun alasanmu, yang penting aku bisa ketemu kamu untuk sekedar nyenengin diriku sendiri aja.
Halo , kamu yang berbaju batik. Makasih bantuannya kemarin. Maaf ya kalo aku ngerepotin dan plin-plan banget kemarin. Semoga acara wisuda S2-mu sukses.

You Are My Unreal Thing

kamu adalah sesuatu yang menurutku tidak nyata.
kamu adalah angan-angan yang hidup didalam mimpiku,
kamu bagaikan fatamorgana diluasnya padang pasir yang selalu membuatku haus akan dirimu.
kamu hanya hidup di alam bawah sadarku.
kamu hanya bermain di pikiranku.

kamu hanya bayangan, bayangan semu nan indah yang sampai kapanpun takkan pernah kugapai.
kamu hanya bisa aku tatap dari kejauhan.
kamu hanya bisa aku kagumi dalam diam.
kamu hanya bisa aku rindu dalam gelapnya malam.

kamu seperti bintang, indah dan jauh.
kamu seperti lautan, biru menyejukkan dan menghanyutkan.
kamu seperti pepohonan, meneduhkan dan menyesakkan dikala malam tiba.
kamu seperti matahari, memiliki sinarnya sendiri dan menghangatkan.

banyak kata yang dapat mendeskripsikan dirimu.
semuanya penuh dengan kontradiksi.
kamu indah, tetapi jauh.
sesak hatiku dikala tahu bahwa kamu hanyalah bayangan.
senang hatiku saat melihat dirimu dekat.

kamu penuh kontradiksi.
kamu adalah pangeran di negeri dongeng yang aku ciptakan sendiri.
tidak nyata....