Jumat, 24 Januari 2014

Bangunan itu................

bangunan itu memiliki cerita.
bangunan itu memiliki canda dan tawa.
bangunan itu memiliki tangis.
bangunan itu memiliki sejuta kenangan..

gelak tawa...
canda ria..
isak tangis...
semua ekspresi telah tergambarkan..
di bangunan itu.

aku berdiri disini.
di bangunan ini.
bangunan yang telah memiliki arti tersendiri
bangunan yang menjadi saksi perjalanan hidupku
bangunan yang pernah menjadi rumah keduaku.

aku rindu  bangunan ini.
aku rindu segala aspek yang didalamnya..
aku rindu menghabiskan waktu disini.
aku rindu kenangan yang tersimpan didalamnya.

aku hanya bisa menghela nafas
menatap  bangunan ini sambil tersenyum kecil
aku memandanginya secara keseluruhan
sekelebat bayangan diriku dan mereka lalu lalang disekitar lorongnya.

semua terjadi di  bangunan itu...
semua ekspresi tergambarkan didalamnya.
seluruh perasaan tercurahkan bertumpah ruah.
aku rindu bangunan itu..






- KA

Selasa, 14 Januari 2014

"you don't know her story, guys."

Percakapan 1 

Mawar : eh si C pacarnya ama Kak X kan?
Melati : iya. beda jurusan mereka.
Mawar : oooh gitu. trus katanya mereka mau saling nunggu gitu.
Melati: maksudnya?
Mawar : iya, mereka mau saling tunggu untuk sama-sama lulus baru deh ke jenjang berikutnya. heheh
Tulip : (tersenyum kecil) klo untuk hal yg ngga pasti seperti itu, ngapain? udah ngejamin bakal diseriusin kedepannya? 
Melati : wuihhh si Tulip. pikirannya udah kedepan banget. ckck. duhhh
Mawar : hahahha iya nih Tulip. 
(dan si Tulip pun hanya menghela nafas pendek sambil kembali tersenyum seakan mengingat sesuatu.)

Percakapan 2
Bugenvile : lo kenapa belom punya pacar, Lip?
Tulip : (menghela nafas panjang) ngga apa-apa. gue pengen fokus kuliah dulu aja.
Bugenvile : lah, kan emang lo ngga bisa kuliah sambil pacaran gitu?
Tulip : bukan masalah ngga bisa, tapi gue ngga mau pikiran gue dicampuradukkan dengan hal-hal selain kuliah.
Bugenvile : lo mumpung kuliah, Lip. kuliah lo yg kayak gini cuma sekali. jadi ya jangan serius-serius amat lah~
Tulip : ya gue udah cukup lah waktu itu ngga konsen ama sekolah gue hanya karena cinta. mungkin gue bukan lo yang bisa multitasking antara cinta dan sekolah. dan mungkin gue emang ngga mau manfaatin waktu kuliah gue. tapi gue ngerasa ada hal yang lebih penting untuk gue hadapi saat ini dibanding membuat 'masalah baru'.
Bugenvile : maksudnya?
Tulip : (menghela nafas lagi dan tersenyum) udahlah, gue jelasin juga lo ngga akan ngerti.

Percakapan 3
Mawar : duhhh enak kali ya kalo punya pasangan ganteng gitu. so sweet banget. perhatian, aduuuhh.
Melati : iya ih. muka anime banget. aaakhhh mau deh.
Tulip : haahha yeah.
Mawar : kira-kira pasangan kita nanti seperti apa ya?
Melati : iya nih. jadi pengen tau haha.
Tulip : yang jelas sih harus bisa ngemong kita. kualitas yang harus diutamakan itu akhlaknya. bisa nuntun kita jadi pribadi yang lebih baik. harus sabar, lembut, ngehargain wanita, penyayang.bukan sayang sama kita aja tapi juga harus sayang ama keluarga kita, trus juga jangan perhitungan. yang klo bisa tiap hari bisa ngimamin kita sholat. ngebimbing kita supaya jadi lebih sholehah. menjadi suami, sahabat, teman, pelindung, kakak, imam sekaligus ayah dari anak-anak kita. selalu mencontoh yang baik. ngga menuntut diluar tujuan agar kita jadi lebih baik. 
Mawar & Melati : (terdiam) Lip.....pikiran lo udah kesana?
Tulip : (menghela nafas dan tersenyum kecil) Yah setiap orang pasti mendambakan pasangan yang seperti itu kan? 





- KA

Kamis, 02 Januari 2014

Tentang Malam

Bayang-bayang itu terus hinggap di kepalaku
Aku tau, aku takkan pernah bisa memilikinya
Aku tau, bayang-bayang itu takkan pernah bisa menjadi nyata
Tapi izinkan lah aku memiliki bayang-bayang itu sebagai bunga tidurku
Izinkanlah aku memiliki bayang-bayang itu meski hanya dalam mimpiku
Tak apa, segalanya memang tidak mesti dipaksakan
Segalanya tidak harus berjalan sesuai dengan kehendak kita
Maka, yang bisa ku lakukan hanya lah ini
Hanya memilikinya dimimpiku
Hanya memilikinya disaat pekatnya malam
Hanya menggenggamnya disaat bintang-bintang bertaburan
Para penjaga malam selalu melihatku begini
Para penjaga malam diatas sana membiarkanku terlarut didalamnya
Tak apa, memang hanya ini yang bisa ia lakukan
Mereka berkata begitu
Mereka memahamiku

Aku senang bisa memiliki bayang-bayang itu meski hanya mimpi
Aku bahagia meski hanya bisa membayangkannya saja dalam dinginnya malam
Terima kasih, telah mengizinkanku memiliki bayang-bayang itu
Meski hanya dalam batas anganku