Kamis, 10 Juli 2014

Hilang?

Rasa sakit itu sudah bias. Tak tampak lagi. Tak terasa lagi. Tak lagi mengunjungiku seperti biasanya.
Rasa sakit itu sudah lelah menggerogotiku. Tak mampu untuk menghancurkan diriku.
Rasa sakit itu perlahan menjauh, menepi hingga tak terlihat lagi tanda-tandanya.
Apakah ini karena aku sudah hancur hingga rasa sakit itu tak lagi memangsaku seperti Dementor memangsa setiap kenangan baik setiap orang?
Ataukah....aku hanya terlalu kuat untuk dihancurkan oleh rasa sakit itu?
Aku masih ingat bagaimana rasa sakit itu merajam diriku. Masih ingat bagaimana rasa sakit itu memenjarakan diriku. Mungkin ini berlebihan tetapi rasanya sulit untuk dituangkan dalam sepatah kata pun. Aku pun saat ini tertawa. Mengapa dulu aku yang sangat ingin mengakhiri rasa sakit ini malah mempertanyakan keberadaannya saat ini? Mengapa rasa sakit itu tidak lagi menusuk hatiku dengan pisau panahnya yang tajam?
Aku hanya bisa berhipotesa bahwa waktu merupakan perisai dalam diriku yang melindungiku tanpa kusadari. Aku hanya bisa menebak bahwa kebersamaan orang-orang yang tulus mencintaiku dapat menyembuhkan luka hati ini dan ditambah dengan keajaiban kecil yang Allah berikan padaku mampu menyempurnakan itu semua. Masih berbekas memang, tetapi lebih baik berbekas daripada terus bersemayam dihati ini. Biarlah bekas luka itu menjadi pelajaran untukku akan suatu pengalaman berharga.
Terima kasih, ya Allah. Terima kasih karena Engkau tak kunjung jenuh dan penat memberiku karunia serta senantiasa menghiburku melalui mereka yang tulus mencintaiku. Buatlah mereka bahagia, ya Allah :)




- K.A

0 komentar:

Posting Komentar