Aku melihatmu sedang duduk manis sembari melihat layar ponselmu
Aku bernafas perlahan
Kamu. Iya, itu kamu.
Entah kenapa aku merasa aku perlu untuk mengatur nafasku
Tak penting memang
Tapi saat itu waktu terasa berhenti saat aku memandangmu dari kejauhan
Itukah kamu?
Aku memutuskan untuk menghampiri dan menyapamu.
Hai, sapaku.
Kamu tersenyum. Aku pun begitu.
Senyum yang sudah lama tak aku lihat
Sekelebat basa basi kita perbincangkan
Dimulai dari kejadian pagi itu hingga saat kami duduk berdua saat itu
Kita ada disini memang karena satu tujuan
Karena kita akan memperbincangkan sesuatu hal yang penting
Bukan tentang kita
Tapi tentang yang lebih penting dari sekedar 'kita'
Kami mulai membicarakan hal itu dengan serius
Sesaat, aku berfikir
Aku ngga kenal dia
Aku ngga tau siapa dia sekarang
Aku ngga tau apa saja aktivitas yang rutin ia jalani
Dia sudah terlalu asing bagiku
Bahkan hanya dengan mengobrol dengannya, aku sudah tau hal itu
Butuh waktu untuk mengenalmu kembali
Sama seperti dulu aku berteman denganmu di sekolah menengah pertama
Aku butuh beradaptasi dengan dirimu yang sekarang
Dirimu, bukan dirimu.
Aku sudah tidak mengenalnya lagi
Sudah terlalu banyak hal yang membuat kita jauh
Dan tak dapat ku pungkiri itu
Kita berbeda
Sangat berbeda
Tetapi takdir tetap menghubungkan kita
Semesta tetap menginginkan kita untuk berkomunikasi
Salah siapa?
Salahnya dimana?
Tidak ada yang salah, aku rasa
Semua terjadi karena sebuah atau mungkin beberapa alasan kuat
Aku pun tak tahu hal itu
Disini, aku terdiam
Kembali mencerna kata-kata yang keluar dari mulutmu
Kembali berfikir makna dibalik kata-katamu
Dan, kembali memutar ulang peristiwa itu
Dari situ aku mendapat kesimpulan:
Kamu sudah terlalu berbeda
Kamu sudah terlalu jauh
Kamu sudah terlalu menjelma menjadi sesuatu yang tak dapat ku jangkau
Kamu sudah menjelma menjadi orang asing.
Orang asing yang bukan orang asing.
Hai, stranger.
It's me.
The same person who always be the old me like I was
- KA
Dimulai dari kejadian pagi itu hingga saat kami duduk berdua saat itu
Kita ada disini memang karena satu tujuan
Karena kita akan memperbincangkan sesuatu hal yang penting
Bukan tentang kita
Tapi tentang yang lebih penting dari sekedar 'kita'
Kami mulai membicarakan hal itu dengan serius
Sesaat, aku berfikir
Aku ngga kenal dia
Aku ngga tau siapa dia sekarang
Aku ngga tau apa saja aktivitas yang rutin ia jalani
Dia sudah terlalu asing bagiku
Bahkan hanya dengan mengobrol dengannya, aku sudah tau hal itu
Butuh waktu untuk mengenalmu kembali
Sama seperti dulu aku berteman denganmu di sekolah menengah pertama
Aku butuh beradaptasi dengan dirimu yang sekarang
Dirimu, bukan dirimu.
Aku sudah tidak mengenalnya lagi
Sudah terlalu banyak hal yang membuat kita jauh
Dan tak dapat ku pungkiri itu
Kita berbeda
Sangat berbeda
Tetapi takdir tetap menghubungkan kita
Semesta tetap menginginkan kita untuk berkomunikasi
Salah siapa?
Salahnya dimana?
Tidak ada yang salah, aku rasa
Semua terjadi karena sebuah atau mungkin beberapa alasan kuat
Aku pun tak tahu hal itu
Disini, aku terdiam
Kembali mencerna kata-kata yang keluar dari mulutmu
Kembali berfikir makna dibalik kata-katamu
Dan, kembali memutar ulang peristiwa itu
Dari situ aku mendapat kesimpulan:
Kamu sudah terlalu berbeda
Kamu sudah terlalu jauh
Kamu sudah terlalu menjelma menjadi sesuatu yang tak dapat ku jangkau
Kamu sudah menjelma menjadi orang asing.
Orang asing yang bukan orang asing.
Hai, stranger.
It's me.
The same person who always be the old me like I was
- KA
0 komentar:
Posting Komentar