Sabtu, 23 November 2013

Ikhlas

Satu kata. Efeknya luar biasa. Prosesnya juga luar biasa.....susahnya.
Kalo mendengar kata itu, aku refleks berfikir, "Bismillah."
Entahlah, akhir-akhir ini banyak hal yang memaksaku untuk belajar ikhlas. Banyak hal yang memaksaku untuk belajar bersikap dewasa dan tak lagi harus mendapatkan apa yang aku inginkan..

Susah. Iya, emang susah hahahha :")
Dari sekian proses menuju keikhlasan yang telah aku lalui, mungkin ini yang paling berat.Well, saat ini.
Banyak sahabatku yang menasehatiku untuk belajar ikhlas. Salah satunya dengan cara berfikir bahwa Allah udah nyiapin sesuatu yang jauh lebih baik. Sesuatu yang bahkan ngga bisa aku duga itu. Aku sangat percaya hal itu karena sudah pernah mengalaminya. Tapi tak tahu mengapa, batinku memberontak. Batinku tak terima akan hal ini. Nisa udah bandel, rupanya :"")

Tetapi sesaat aku berfikir lagi, "jangan begini, Nis. Lo harus sabar. Tetep berikhtiar dan tetep minta sama Allah supaya Allah ngasih yang terbaik. Ngga boleh begini. Hal yang baik ngga langsung dateng begitu aja." ya, aku berusaha mengendalikan diriku sendiri yang mudah-mudahan akan berefek dengan adanya ketenangan hati.

Iya sih ngga langsung ngefek saat itu juga. Yah tapi setidaknya daripada terus nangis, mengumpat, dan berdiam diri terus ya lebih baik mindset diri sendiri supaya ikhlas. Aku pernah baca di wordpress seniorku tentang 4 prinsip sebuah keikhlasan. Salah satu prinsip yang aku suka ialah:
Prinsip 1 :
"Siapapun yang anda temui adalah orang yang tepat."
jadi, siapapun orangnya dan apapun yang telah ia perbuat, dia datang untuk satu tujuan: entah itu untuk mengajari kita sesuatu atau untuk melengkapi hidup kita.

Prinsip 2:
"Apa yang terjadi adalah salah satu hal yang bisa terjadi."
Aku nangkepnya mungkin hal yang terjadi itu bukan sebuah kebetulan. Ada makna didalamnya (kalau kita mau berfikir dan menyadarinya). Intinya sesuatu terjadi PASTI memberi kita sebuah pelajaran penting :)

Prinsip 3:
"Apa yang sudah berakhir, sudah berakhir."
Jessss....nusuk coy hahahaha. Ngga kok, canda. Semua yang udah terjadi ya udah seharusnya terjadi. Dan sudah berakhir. Yang kita lakukan cuma bisa berfikir ke depan terus maju. Teorinya sih begitu. Tapi mungkin ada beberapa orang yang btuh waktu dan proses untuk semua itu. termasuk aku :)

Salah satu sahabatku bilang kalau mau diberi keikhlasan, harus terus minta sama Allah. Curhat aja terus sama Allah. Shalat tahajjud harus dirajinin, sholat dhuha juga. Kalo perlu puasa senin-kamis dan dzikir. Al-Quran jangan lupa dibaca. Insya Allah seiring waktu Allah akan ngasih ketenangan batin dan keikhlasan tanpa kita sadari. Ya, aku mau mencoba dari sekarang. Mau mencoba lebih mendekatkan diri sama Allah. Mau belajar ikhlas dan percaya bahwa sesuatu yang JAUH lebih indah udah Allah siapin. Tinggal Nisa-nya aja yang sabar dan terus fokus ama apa yang sedang Nisa jalani. Semangat belajar ya, Nis. dan mohon doanya teman-teman pembaca blog-ku :)

- KA

0 komentar:

Posting Komentar